Jumat, 08 April 2011
KONSEP PENDIDIKAN ALTERNATIF (Bagian 1)
“Didiklah anakmu karena dia akan hidup di jaman yang tidak sama dengan jamanmu” (Ali Bin Abi Tholib)
Gagasan pendidikan holistik mendorong terbentuknya model-model pendidikan alternatif, salah satunya adalah model sekolah Full Day School, yang saat ini sedang dikembangkan oleh sebagian pelaku pendidikan di Indonesia. Secara historis, pendidikan holistik sebetulnya bukan hal yang baru, namun dalam perkembanganya mengalami modifikasi dengan berbagai perubahan baju. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja, karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk menghadapi problema yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari saat ini maupun yang akan datang.
Pada saat ini banyak model pendidikan yang menekankan pada reductionism (belajar terkotak-kotak), linier thinking (bukan sistem) dan positivism (fisik yang utama), yang membuat siswa sulit untuk memahami hubungan antara yang dipelajari disekolah dengan kehidupannya. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem pendidikan yang mampu menyiapkan generasi yang bisa survival di segala zaman. Diantaranya dengan menerapkan Integrated Learning atau pembelajaran terpadu, yaitu suatu pembelajaran yang memadukan berbagai materi dalam satu sajian pembelajaran. Inti pembelajaran ini adalah agar siswa memahami keterkaitan antara satu materi dengan materi lainnya, antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lain. Dari integrated learning inilah muncul istilah integrated curriculum (kurikulum terpadu). Selain memberikan pengalaman untuk memandang sesuatu dalam perspektif keseluruhan, juga memberikan motivasi kepada siswa untuk bertanya dan mengetahui lebih lanjut mengenai materi yang dipelajarinya.
Melalui pendidikan terpadu, peserta didik diharapkan dapat menjadi dirinya sendiri (learning to be). Dalam arti dapat memperoleh kebebasan psikologis, mengambil keputusan yang baik, belajar melalui cara yang sesuai dengan dirinya, memperoleh kecakapan sosial, serta dapat mengembangkan karakter dan emosionalnya. Proses pembelajaran menjadi tanggung jawab personal sekaligus juga menjadi tanggung jawab kolektif, oleh karena itu strategi pembelajaran lebih diarahkan pada bagaimana mengajar dan bagaimana orang belajar. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam mengembangkan strategi pembelajaran terpadu, diantaranya: (1) menggunakan pendekatan pembelajaran transformatif; (2) prosedur pembelajaran yang fleksibel; (3) pemecahan masalah melalui lintas disiplin ilmu, (4) pembelajaran yang bermakna, dan (5) pembelajaran melibatkan komunitas di mana individu berada.
Dalam pendidikan terpadu, peran dan otoritas guru untuk memimpin dan mengontrol kegiatan pembelajaran hanya sedikit dan guru lebih banyak berperan sebagai sahabat, mentor dan fasilitator. Kita bisa mengibaratkan peran guru seperti seorang teman dalam perjalanan yang telah berpengalaman dan menyenangkan. Sekolah hendaknya menjadi tempat peserta didik dan guru bekerja guna mencapai tujuan yang saling menguntungkan. Komunikasi yang terbuka dan jujur sangat penting serta perbedaan individu dihargai.
SDIT Ar Rahmah dan SMPIT Ar Rahmah Pacitan adalah satuan pendidikan Dasar memiliki konsep holistik yang te;ah didesain dengan model sekolah terpadu yang memberikan layanan kepada siswa untuk mengembangkan kecerdasan intelektual, emosional, sosial dan spiritual. Sekolah ini diharapkan dapat mempunyai peran sangat strategis dalam membangun, membentuk, membina, dan mengarahkan anak didik menjadi manusia yang seutuhnya. Manusia yang memiliki karakter dan kepribadian yang positif, manusia yang mampu memahami diri sendiri dan orang lain, manusia yang trampil hidupnya, manusia yang mandiri dan bertanggung jawab, dan manusia yang mau dan mampu berperan serta dan bekerja sama dengan orang lain. Yang dimaksud program terpadu adalah program yang memadukan antara program pendidikan umum dan pendidikan agama, antara pengembangan potensi intelektual, emosional dan fisik. Terpadu dalam pengertian peran antara sekolah, orang tua dan masyarakat sebagai pihak yang memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap dunia pendidikan.
Konsep Terpadu program pendidikan umum dan agama dilakukan secara bersama dengan integrasi ke seluruh mata pelajaran. Jumlah program pendidikan umum dan program pendidikan agama diberikan secara seimbang. Selain itu pendidikan umum diperkaya dengan nilai-nilai agama dan pendidikan agama diperkaya dengan muatan-muatan yang ada dalam pendidikan umum. Nilai-nilai agama memberikan makna dan semangat terhadap program pendidikan umum. Potensi dasar manusia seperti : potensi intelektual, emosional dan fisik merupakan anugerah dari Allah yang perlu ditumbuhkan, dikembangkan, dibina dan diarahkan dengan baik, benar dan seimbang. Program pendidikan terpadu diharapkan menjadi salah satu sarana untuk menumbuhkan, mengembangkan, membina dan mengarahkan potensi-potensi dasar yang dimiliki anak didik.
Pendidikan merupakan tugas dan tanggung jawab orang tua, sekolah, dan masyarakat. Sekolah sebagai sebuah institusi adalah pelaksana langsung proses pendidikan. Sedang orang tua dan masyarakat sebagai pihak pengguna dan penikmat hasil pendidikan perlu diberdayakan. Pemberdayaan orang tua dan masyarakat dalam proses pendidikan dititik beratkan pada peran serta mereka dalam penyamaan perlakuan terhadap anak didik serta dalam jalannya proses pendidikan. Mereka bisa menjadi fasilitator, evaluator, donatur bahkan menjadi sumber belajar. Program pendidikan terpadu menjadi salah satu wahana untuk mengoptimalkan tugas dan tanggung jawab orang tua, sekolah dan masyarakat terhadap lingkungan pendidikan dirancang sebagai masyarakat belajar (learning society) sehingga dapat berinteraksi secara simbiosis mutualistik, saling mengingatkan (taushiah bil haq wa shabr), siap menjadi pelajar dan sekaligus menjadi pengajar.
0 komentar:
Posting Komentar